Apa itu Tsunami?
Menurut BMKG, tsumani berasal dari bahasa jepang yang berarti belombang ombak lautan (“tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak).
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.
Tsunami di indonesia rata –rata terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa besar di bawah laut.
Tsunami adalah gejala alam yang dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat dicegah, namun bukan berarti kita harus pasrah menghadapinya tanpa persiapan apapun. Dengan selalu siaga dan memiliki pengetahuan tentang tsunami, sehingga kita dapat mengatasi dan menguragi dampak yang akan ditimbulkan. Artinya peluang selamat dari tsunami sangat tergantung pada pengetahuan induvidu kita.
Resiko Ancaman Tsunami
Resiko Ancaman Tsunami di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan Jepang, berdasarkan data Internasianal (UN-ISDR), ada sekitar 5.402.239 orang yang berpotensi terkena dampaknya.
Kemungkinan induvidu yang terdampak tsunami beresiko terserat arus dan tengelam serta terbentur dan ditimpa puing yang terbawa arus. Maka untuk mengurangi resiko dan meningkatkan peluang selamat, kita yang kemungkinan terdampak harus mampu menilai situasi dengan cepat dan mengambil tindakan yang tepat.
Kesiapsiagaan Tsunami
Meningkatkan pengetahuan kita tentang tsunami dan tindakan yang tepat dilakukan apabila kemungkinan terjadi tsunami
"SEMOGA BERMANFAAT"
Baca Juga: Panduan Kesiapsiagaan Bencana, silahkan mengunduh disini Unduh